12:04 AM | Posted in
Lionking City. Rimba dan laut merupakan dua hal yang berbeda jauh. Satunya penuh dengan pohon, belukar, maupun tumbuhan dan berbagai binatang. Sedangkan laut berada di daerah pinggir daratan. Namun, kita bisa menikmati keduanya hanya dengan mengunjungi satu tempat, Taman Nasional Bali Barat.

Taman Nasional Bali Barat yang lebih akrab disebut TNBB merupakan kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli. Luasnya mencapai sekitar 19.002 hektar yang terdiri dari 15.587 hektar wilayah daratan dan 3.415 hektar wilayah perairan. Dengan wilayah seluas itu, tidak heran apabila TNBB bisa menjadi tempat yang tidak akan habis kita jelajahi.

Salah satu taman nasional di Indonesia ini berlokasi di daerah Bali bagian barat laut. Sebagian masuk wilayah Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana sebagian lagi masuk wilayah Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Untuk operasional sehari-hari, ada Kantor Balai TNBB yang berlokasi di Desa Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, sekitar 200 km dari Denpasar. Kantor ini masih berada di wilayah TNBB sehingga memudahkan orang yang bermaksud mengunjungi TNBB untuk keperluan penelitian, wisatawan, pendidikan, maupun lainnya. Karena merupakan taman nasional yang dilindungi pemerintah, maka setiap orang yang masuk harus mendapat izin atau setidaknya sepengetahuan Balai TNBB.

Ada beberapa zona di TNBB yaitu Zona Inti yang tidak diperbolehkan adanya aktivitas apapun kecuali untuk keperluan penelitian. Kedua adalah Zona Rimba yang merupakan penyangga dari zona inti. Di zona ini dapat dilakukan kegiatan wisata alam meski terbatas. Ketiga Zona Pemanfaatan Intensif dimana diperbolehkan adanya pembangunan sarana dan prasarana pariwisata alam dan penggunaan lain yang menunjang fungsi konservasi. Terakhir Zona Pemanfaatan Budaya yang diperbolehkan untuk pemanfaatan bagi kepentingan budaya atau religi. Zona ini terletak di daratan TNBB di Pulau Menjangan, Teluk Terima, Prapat Agung, Bakungan, dan Klatakan.

Hampir seluruh wilayah itu bisa dikunjungi kecuali Zona Inti. Untuk keperluan wisata, Anda tinggal langsung datang ke lokasi di mana TNBB berada. Aktivitas wisata yang banyak dilakukan di TNBB adalah menyelam di Pulau Menjangan. [Lebih lengkap tentang Pulau Menjangan ada di tulisan tersendiri]. Selain itu juga ada birdwatching, treking, dan lain-lain.

Satu-satunya taman nasional di Bali ini memiliki kekayaan flora dan fauna yang luar biasa. Terdapat setidaknya 14 jenis flora antara lain sawo kecik (Manilkara kauki), sono keling (Dalbergia latifolia), bayur (Pterospermum diversifolium), dan cendana (Santalum album). Sedangkan burung jalak bali (Leucopsar rothchildi) merupakan satwa endemik Bali yang tidak akan Anda temui di tempat lain. Satwa lain yang terdapat di TNBB adalah banteng (Bos javanicus), kijang (Muntiacus muntjak), kancil (Tragulus javanicus), menjangan (Cervus timorensis), kucing liar (Felis bengalensis), kera abu-abu (Macaca fasicularis), dan monyet hitam (Presbytes criscata), serta berbagai jenis reptil dan burung-burung. Sedangkan kekayaan bawah lautnya terdapat berbagai jenis terumbu karang yang sangat bervariasi. Pendataan yang dilakukan ada 1998 menunjukkan setidaknya ada 110 spesies karang dalam 18 familia, termasuk 22 jenis spesies karang jamur (mushroom coral). Sampai saat ini juga ditemukan 226 jenis ikan karang dan ikan-ikan sejenisnya.

Kekayaan hayati baik hewan maupun tumbuhan itu dapat kita nikmati dalam sehari. Ada beberara jalur treking yang biasa dilalui wisatawan domestik maupun mancanegara. Anda tinggal datang ke kantor Balai TNBB di Gilimanuk. Di tempat ini ada pemandu yang akan mengantarkan Anda menjelajah kekayaan hayati tersebut. Selain di Balai TNBB, tempat lain untuk memulai kunjungan juga terdapat di Teluk Labuhan Lalang, khususnya untuk Anda yang akan melakukan wisata ke Pulau Menjangan serta di Menjangan Jungle and Beach Resort. Pintu-pintu masuk ini sekaligus untuk memantau jumlah tamu yang masuk di TNBB.

Salah satu jalur treking itu misalnya Teluk Bunder ke Prapat Agung. Tempat treking ini bermula di desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Dari kantor Balai TNBB ke arah Buleleng, tempat ini berada di kiri jalan. Setelah jalan raya utama yang menghubungkan Giliamuk dan Singaraja, Anda akan menyusuri jalan beraspal sekitar 1 km. Di kiri jalan kecil ini terdapat pepohonan yang didominasi pohon sawo kecik berderet rapi. Di ujung jalan, Anda punya pilihan ke kanan atau ke kiri. Apabila ke kanan, Anda akan menuju Tempat Penangkaran Jalak Bali. Burung endemik Bali yang juga menjadi maskot Pulau Dewata ini memang terancan punah sehingga harus ditangkar.

Di tempat ini kita bisa melihat langsung kecantikan burung bernama latin Leucopsar rothchildi ini. Mata biru dan tubuhnya yang didominasi bulu putih bersih dengan bulu hitam di sekitar mata, ujung sayap, dan buntut membuat burung itu terlihat begitu cantik. Apalagi melihat mereka secara langsung. Sayangnya mereka terkurung di sangkar penangkaran sehingga terlihat kurang alami. Tapi tidakkah itu lebih baik daripada melihat mereka terkurung di sangkar rumahan?

Beranjak dari tempat penangkaran ini, kita bisa menyusuri jalan berbatu dan berdebu ke arah Teluk Prapat Agung. Jalan itu lebarnya cukup untuk mobil, sehingga kalau mau Anda bisa menggunakan kendaraan bermotor itu untuk menjelajahinya. Tapi itu akan mengurangi makna penjelajahn kita bukan? Maka sebaiknya Anda jalan kaki. Cukup siapkan bekal makan dan minum. Di kanan kiri jalan itu rimbun pohon menjadi hal yang tidak mungkin kita temui di tempat selain hutan. Kicauan berbagai burung seperti menyambut kedatangan kita. semakin jauh kita berjalan, suasana semakin terasa sunyi. Hanya nyanyian alam yang mendendangkan lagu untuk kita. Pasang mata Anda ke kanan, ke kiri, atau jauh ke depan. Sebab kalau beruntung Anda akan bisa melihat kekayaan hewan itu di habitatnya langsung. Lihatlah misalnya monyet bergelantungan di pohon-pohon besar. Ketika kita semakin dekat, mereka akan pergi bersama kawanannya sekitar 10 ekor. Ayam hutan pun demikian. Mereka dengan cueknya akan bercanda dengan pasangannya di tengah jalan. Tetapi ketika kita dekati, mereka akan lari dan menghilang di tengah semak. Maka, untuk bisa menikmati dengan puas, sebaiknya Anda membawa teropong kecil agar binatang itu terlihat lebih jelas.

Untuk sampai ke Teluk Prapat Agung, jaraknya sekitar 10 km dengan jalanan naik turun dan berkelok. Sangat melelahkan memang. Namun lelah itu mungkin akan hilang kalau Anda sudah sampai di teluk ini. Sebab sebagai bagian taman nasional, tidak sembarang orang boleh masuk. Keindahannya pun luar biasa. Pasir putih dan air laut biru dengan bentuk huruf U menjadikan tempat ini layak dikunjungi. Kita bisa merasakan dingin air di tengah terik matahari di tempat ini.

Tempat lain yang menarik dikunjungi di TNBB adalah Menjangan Jungle and Beach Resort. Tempat ini merupakan fasilitas wisata swasta yang dibangun di areal TNBB. Karena berada di areal taman konservasi, fasilitas wisata ini pun harus memenuhi aturan konservasi.

Menuju tempat ini sangat mudah. Sekitar 15 km dari Gilimanuk di jalan raya utama menuju Singaraja, Anda akan menemukan petunjuk berupa beberapa kayu yang ditata khusus dengan keterangan jarak. Bila Anda berangkat dari Gilimanuk ke Singaraja, pintu masuk ke Menjangan Jungle and Beach Resort berada di kiri jalan setelah Labuhan Lalang, pelabuhan menyeberang ke Pulau Menjangan. Ada papan besar di pintu masuk ini sehingga akan sangat mudah menemukannya. Jalan masuk ini berdebu tanpa aspal serta berbatu karena sebagai tempat konservasi, tidak dibenarkan membangun jalan beraspal. Hal ini justru menambah suasana alami di
areal ini.

Setelah melapor di pos keamanan, yang berfungsi mendata setiap tamu yang masuk Menangan Jungle dan kemudian dilaporkan ke Balai TNBB, kita tidak boleh memacu kendaraan di atas 10 km. Hal itu dilakukan agar tidak mengganggu hewan di habitatnya. Dan, memang benar. Dengan laju kendaraan yang sangat pelan, beberapa binatang seperti monyet dan tupai pun dengan cueknya melintas di jalan berdebu itu ketika kita berjalan.

Luas total Menjangan Jungle and Beach Resort sekitar 382 hektar yang dibagi menjadi enam zona. Hingga saat ini zona yang dimanfaatkan hanya zona satu yang luasnya sekitar setengah dari total luas Menjangan Jungle and Beach Resort. Di tempat ini terdapat fasilitas wisata seperti Bali Tower, Tempat Berkuda, serta tempat menginap antara lain berupa villa dan gazebo. Antara satu tempat dengan tempat lain ini berjarak sekitar 5 km sehingga lumayan jauh kalau jalan kaki. Toh ada fasilitas bersepeda dayung jika Anda mau.

Fasilitas yang menjadi semacam maskot adalah Bali Tower. Tempat ini berupa menara terbuat dari kayu yang tingginya mencapai sekitar 40 meter. Dengan tinggi tersebut, jika kita berada di puncak menara maka kita bisa melihat luasnya TNBB dari tempat ini. Uniknya, Bali Tower tersusun seluruhnya dari kayu. Sebagai tiang utama, ada lima batang kayu bengkirai yang tingginya 40 meter tersebut yang disusun melingkar dengan salah satunya di tengah. Semakin ke atas, bentuk menara ini semakin mengerucut. Bagian paling bawah, berfungsi sekaligus sebagai lobi masuk wilayah Menjangan Jungle and Beach Resort. Lantai tempat ini seluruhnya dari kayu. Di lantai dasar ini juga terdapat semacam halaman dengan beberapa tempat duduk dan meja sehingga sebelum menaiki Bali Tower kita bisa beristirahat sambil minum terlebih dahulu di tempat ini. di salah satu bagian juga ada yang menjorok ke selatan. Kalau duduk di tempat ini, maka kita baru menyadari bahwa tempat kita sudah lebih tinggi di banding pepohonan di sekeliling. Kita di atas mereka! Setelah itu, bersiaplah menaiki Bali Tower.

Naik dari lantai satu ke lantai dua, kita seperti menaiki tangga rumah biasa. Tidak ada yang khas. Namun dari lantai dua hingga lantai empat, kita akan menaiki tangga kecil dengan bentuk melingkari kayu besar di tengah. Karena tangga ini kecil dan tanpa pagar di pinggir, maka kita harus berpegang erat pada kayu besar di tengah. Berjalanlah terus hingga sampai di lantai empat. Dan lihatlah di sekeliling. Wow, kita benar-benar berada di bagian paling atas. Rimba dan pantai, sesuatu yang sangat berbeda itu, menyatu di pandangan kita. Di bagian selatan kita bisa melihat beberapa gunung berderet antara lain Gunung Klatakan, Gunung Prapat Agung, Gunung Kertas, dan Gunung Banyu Wedang. Sedangkan di utara menara ada Pulau Menjangan, Teluk Terima, dan Teluk Bajul. Lantai paling atas ini berbentuk melingkar dengan diameter sekitar 8 meter dan beratap ilalang. Tidak ada dinding sehingga kita bisa menatap alam sekitar kita dengan puas.

Selain Bali Tower, masih ada beberapa tempat yang layak kita kunjungi di kawasan Menjangan Jungle and Beach Resort. Sebut saja Teluk Bajul atau biasa disebut Teluk Banyu Wedang. Dengan kecepatan mobil tak sampai 10 km per jam, perlu waktu sekitar setengah jam ke tempat ini dari Bali Tower. Perjalanan ke tempat ini pun menyenangkan. Berbagai pohon seperti talok, walikukun,kapasan, kresek, putihan, pilang, dan semak-semak berjejer rapi sepanjang jalan yang berkelok-kelok. Jalan itu dibuat berkelok karena memang menghindari terjadinya penebangan pohon besar. Dengan demikian kelestarian TNBB masih bisa terjaga.

Teluk Banyu Wedang menjadi semacam tempat yang soliter. Di teluk ini kita bisa diving, kayaking, snorkling, atau sekadar mandi air laut. Atau kalau toh hanya ingin menikmati juga bisa. Dengan air laut membiru dan suasana sepi, tempat ini sungguh memukau. Agar lebih bisa dekat dengan laut, ada semacam jembatan mengapung terbuat dari kayu. Lebarnya sekitar 1,5 meter dan panjang dari daratan sekitar 50 meter. Berjalan di atas jembatan ini, kita seperti bergoyang-goyang.

Meski di tempat soliter, Menjangan Jungle and Beach Resort juga menyediakan sovenir seperti topi, kaos, baju, maupun tas. Namun harganya relatif mahal antara Rp 68.000 hingga Rp 195.000. Tidak hanya souvenir, fasilitas wisata di tempat ini memang relatif mahal. Untuk menginap misalnya antara US$ 50 hingga US$ 11.500 per malam. Aktivitas wisata seperti kayaking, bersepeda, birdwatching, backhorse riding, snorkling, diving, dan lain-lain juga lumayan mahal antara US$ 10 hingga US$ 55. Meski mahal, tapi tidak ada salahnya Anda mencoba untuk sesuatu yang berbeda.
Category:
��

Comments

0 responses to "Taman Nasional Bali Barat"