5:01 PM | Posted in
Lionking City. Banyak orang mengira Buleleng tidak memiliki seni barong sebagaimana terdapat di Gianyar, Badung dan Tabanan. Ini karena di Bumi Panji Sakti ini memang jarang terdapat pementasan atau perhelatan ritual yang menyertakan kesenian barong di dalamnya.

Dalam upacara pemelaspasan barong di Puri Agung Singaraja, Sabtu (13/2/2010), terungkap bahwa ternyata Buleleng sudah memiliki barong sejak tahun 1820. Sayangnya, karena ada kerusakan yang belum bisa diperbaiki pada waktu itu, barong yang sudah memiliki taksu itu tidak bisa ditarikan lagi sejak tahun 1930-an. Namun atas inisiatif sejumlah tokoh dan sesepuh di Puri Agung Singaraja, barong yang berstana di puri itu kemudian diperbaiki dan dipelaspas kembali pada hari Sabtu (13/2/2010). Setelah dipelaspas, barong yang diberi nama Ratu Ageng Sakti itu kemudian ngelawang ke-sejumlah ruas jalan di Singaraja untuk pertama kalinya sejak tahun 1930-an.

Sesepuh Puri Agung Singaraja AA Ngurah Ugrasena di sela-sela upacara pemelaspasan kemarin mengatakan bahwa barong itu dibuat pertama kalinya pada tahun 1820. Saat itu puri di Buleleng sedang menyusun kembali kekuatan seni, budaya, politik, ekonomi dan lain-lain setelah selesainya perang Puputan Jagaraga. Saat itulah barong itu dibangun selain sebagai sebuah seni untuk menghibur masyarakat, juga dipercaya sebagai sebuah seni untuk menenteramkan Buleleng secara sekala maupun niskala.
Category:
��

Comments

0 responses to "Barong Berusia Dua Abad"